Kita dan kupu-kupu sangat mirip, bukankah begitu?
Berawal dari sel, yang berjuang mengalahkan sel-sel lainnya. sampai menjadi embrio, lalu janin yang lemah dan akhirnya lahirlah kita menjadi bayi mungil yang dikagumi oleh siapapun yang melihatnya.
Lalu setelah kita lahir, kita berproses untuk tumbuh menjadi anak-anak yang ceria, selang beberapa tahun setelahnya jadilah remaja, dengan sedikit asam manis dan canda tawa, dan tibalah di masa dewasa, dimana pahit mulai terasa.
Tetapi pahit itulah, yang kemudian menempa kita. Agar tetap kokoh dan tak mudah patah. Semakin hari kekuatan itu akan bertambah, yang akhirnya Menjadikan kita lebih dewasa dan matang dalam menghadapi setiap masalah.
Bukankah kupu-kupu juga sama?
Berawal dari telur, yang menetaskan ulat. Ulat yang dibenci dan dianggap jiji, bahkan dianggap pantas mati. Tapi bagi ulat-ulat yang mampu bertahan, mereka menjadi kepompong yang menggantungkan hidupnya pada tanaman yang ditempelinya. Untuk menunggu saat yang tepat, waktu menunggu untuk menyiapkan sayapnya yang indah, untuk bisa terbang dan bertemu bunga.
Setelah menunggu beberapa lama, bagian kulit terluarnya berganti warna dan lahirlah kupu-kupu. Makhluk cantik yang di kagumi banyak manusia. Di puja -puja para bunga.
Semakin kekuatannya bertambah, kupu-kupu mampu terbang ke angkasa, menebarkan harapan pada bunga-bunga, untuk berbuah dan memancarkan keindahannya.
---
Bukankah sangat bermakna?
Tetapi tentu saja kita & kupu-kupu diciptakan berbeda.
Karena hanya kita yang punya akal dan rasa untuk berfikir bagaimana agar hidup kita bermakna.
Menjadikan hidup kita bermakna bagi sesama, dan menebarkan keindahan di dunia.
Kupu-kupu saja bisa, lalu kenapa kita sebagai manusia tidak?
Komentar
Posting Komentar