TIM
PRO
ATURAN KESOPANAN BERPAKAIAN DI KAMPUS
Manusia
memiliki berbagai kebutuhan dalam hidupnya. Salah satu contoh dari kebutuhan
manusia adalah kebutuhan akan pakaian. Setiap manusia pasti memerlukan pakaian
dalam kesehariannya. Hanya saja jenis dan bentuk dari pakaian itulah yang
membedakan manusia yang satu dengan manusia yang lain.
Berpakaian
di jaman sekarang ini memang sudah tidak terlalu diperhatikan oleh segelintir
orang. Semua tergerus oleh budaya globalisasi dan tuntutan perkembangan jaman.
Akan tetapi, hendaknya etika dalam berpakaian ini tidak diremehkan atau
dipandang sebelah mata. Tak jarang banyak kasus-kasus tindak kejahatan yang
terjadi berasal dari cara kita berpakaian (khususnya untuk kaum wanita).Untuk
itu, kita harus memperhatikan cara berpakaian kita, karena pakaian merupakan
cerminan dari jiwa pemakainya.
Masalah
dunia berpakaian sebenarnya merupakan hak seseorang. Namun, di dalam bersekolah
atau berkuliah ataupun bermasyarakat hal tersebut perlu juga menyesuaikan
dengan lingkungan dan atau kelompoknya, misalnya lingkungan PGSD/PG-PAUD.
Mahasiswa PGSD/PG-PAUD merupakan calon guru atau pendidik, yang diharapkan oleh
semua pihak kelak menjadi tokoh dan anutan masyarakat sekitarnya.
pada
level mahasiswa, selalu berpakaian sopan dapat menjadi semacam latihan dan
pembiasaan, agar kelak di kemudian hari mereka tetap malakukan hal yang sama.
Alasan lainnya, seharusnya para mahasiswi bisa membedakan situasi di mana
mereka berada dan jenis pakaian apa yang seharusnya dikenakan.
Pakaian
merupakan ekspresi tentang gaya hidup dan mencerminkan perbedaan status sosial.
(Henk Schulte Nordholt:hal 1). Cara seseorang memilih pakaian dapat
mencerminkan status, martabat, hirarki, gender, dan agama, yang mengandung
makna simbolik.
Pakaian
bukan sekadar menandai perbedaan dan kesamaan di dalam masyarakat, tapi juga
media untuk mengekspresikan sikap tertentu terhadap pengaruh-pengaruh
kebudayaan asing. Sadar atau tidak,
pakaian telah membentuk citra diri dan identitas setiap orang yang membedakan
dengan “yang lain”.
selain
berfungsi menutup tubuh, pakaian juga merupakan pernyataan perlambangan
seseorang dalam masyarakat. Sebab berpakaian merupakan perwujudan dari sifat
dasar manusia yang mempunyai rasa malu sehingga berusaha selalu menutupi aurat.
Dalam
al Qur’an sendiri,terdapat ayat
Al-Quran yang berbicara
tentang pakaian, dapat ditemukan
paling tidak ada
empat fungsi pakaian:
a.
Al-Quran surat Al-A'raf
(7): 26 menjelaskan
dua fungsi pakaian: Wahai putra
putri Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu pakaian yang menutup
auratmu dan juga (pakaian) bulu (untuk menjadi perhiasan), dan pakaian takwa
itulah yang paling baik.
Ayat ini
setidaknya menjelaskan dua
fungsi pakaian, yaitu penutup
aurat dan perhiasan.
b.
Al-Quran surat Al-A'raf
(7): 27 Wahai putra-putra Adam,
janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu
oleh setan sebagaimana ia (telah menipu orang tuamu Adam dan Hawa) sehingga ia
telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga. Ia menanggalkan pakaian
keduanya untuk memperlihatkan kepada
keduanya aurat mereka berdua.
(QS
Al-A'raf [7]: 27) berbicara tentang larangan mengikuti setan yang menyebabkan
terbukanya aurat orang tua manusia (Adam dan Hawa).
c.
Al-Quran surat Al-A'raf
(7): 31 memerintahkan memakai pakaian
indah pada saat memasuki masjid.
d.
Ayat 35 adalah kewajiban taat kepada tuntunan Allah yang disampaikan oleh para rasul-Nya (tentu
termasuk tuntunan berpakaian).
Selain itu aturan berpakaian juga memperkukuh
jati diri agar tidak ikut-ikutan dengan gaya, cara berpakaian dan trend negara
Barat.
Banyak
yang berpakaian mencolok mata sehingga menimbulkan masalah seperti pelecehan
terhadap kaum wanita dan pemerkosaan. Aturan berpakaian yang dibentuk bertujuan
mendukung cara berpakaian remaja saat ini. Tetapi jika dilihat ini lebih ditekankan kepada
usaha mewujudkan kesadaran bersama agar setiap individu dalam masyarakat
menghormati hak anggota masyarakat lain.
Potongan baju, warna, dan dandanan seseorang
akan menggambarkan dan memberi ciri-ciri khusus terhadap penampilan lahiriah
seseorang. Memakai pakaian yang sopan dan cocok dengan tempat, situasi, dan
waktu akan menunjukkan bahwa seseorang itu mempunyai tatakrama.
Semua
orang tahu bahwa berpakaian merupakan hak dan kebebasan setiap orang dalam
mengekspresikan seni yang ada dalam dirinya, tetapi bukankah disamping hak juga
terdapat kewajiban?
Dan
alangkah baiknya jika kita adil dalam berpakaian. Bukankah adil adalah
menempatkan sesuatu pada tempatnya. Sebagai contoh, ketika kita masuk ke kampus
untuk belajar, apa mungkin akan kita samakan ketika kita akan pergi tidur?
Diberlakukannya aturan berpakaian rapi dan
sopan ketika masuk di area kampus adalah untuk memberikan pelajaran yang
bersifat komprehensif, artinya selain mendidik mahasiswa dari sisi kognitif,
maka pendidikan di bidang afektif juga mutlak diberikan. yang nantinya akan
menciptakan profil lulusan yang selain cerdas juga berakhlak baik.
KESIMPULAN
Dengan
demikian kami mendukung diterapkannya aturan berpakaian sopan di kampus, karena
aturan itu akan manjadi sebuah pembelajaran di masa yang akan datang. Selain
itu diberlakukannya aturan berpakaian rapi dan sopan ketika masuk di area
kampus juga untuk mendidik mahasiswa
agar memiliki tatakrama.
Dan
seperti kehidupan didalam masyarakat, di kampus juga memiliki atuaran-aturan
yang harus kita hormati dan taati. Karena setiap aturan pasti memiliki tujuan
dan didalam tujuan itu terdapat suatu kebaikan.
Komentar
Posting Komentar